Translate

ORANG MISKIN DILARANG SAKIT


Saat mendengar pernyataan di atas, timbul satu pertanyaan “maksudnya?” dan satu pernyataan “Kon gendeng a?!!” di benakku. Pernyataan tersebut secara tersurat memang terkesan aneh dan terdengar layaknya guyonan. Namun secara tersirat, kiranya kita dapat mengaitkannya dengan betapa sulitnya orang miskin untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang baik. Saat demam berdarah, tipus, tbc, kanker, dan penyakit kronis lainnya tengah menggerogoti diri hingga tak lagi sanggup untuk sekedar membuka mulut, melontarkan betapa sakit ia rasakan, rumah sakit yang seharusnya menjadi tempat untuk mengobati pasien justru menolaknya mentah-mentah, bahkan tak jarang mereka dibentak dan dicaci lantas diusir karena ngeyelingin mendapatkan pengobatan demi terselamatkannya nyawa. Namun sayang, semua sia-sia. Tak ada uang, pasien ditendang dan tak peduli meski harus mendarat di kamar mayat. Lengkap sudah penderitaan si miskin, sudah jatuh tertimpa tangga pula. Sehingga tak heran jika akhirnya mereka melarikan diri ke dukun sebagai jalan alternative.

PERJALANAN SEBUAH PERASAAN


BAGIAN 1
MERUBAH DIRI
Beberapa abad yang lalu seorang filosuf pernah berkata yang kurang lebihnya seperti ini, “dua sampai tiga tahun kedepan, kamu adalah kamu yang sekarng, kecuali mereka yang selalu membaca buku dan memiliki pergaulan dengan orang lain”. Jika boleh saya pahami secara bebas, maksud dari kedua premis diatas adalah perubahan karakter manusia dipengaruhi oleh dua faktor, pertama dengan buku-buku yang mereka baca dan orang-orang yang mereka kenal. Kedua hal ini selalu berkaitan satu dengan yang lainnya. Jika ada orang yang selalu membaca buku dan bergaul dengan orang-orang yang baik, maka perbubahan yang terjadi pasti menuju ke arah yang positif. Namun jika ada orang yang jarang membaca buku atau membaca buku-buku yang negatif dan pergaulannya dijalani bersama orang-orang yang buruk akhlaknya, maka perubahan pun akan menuju ke arah yang negatif. Inilah alasan kenapa manusia disebut sebagai makhluk yang unik.

MEMPERCEPAT KEPASTIAN


BAGIAN 1
MENSYUKURI NIKMAT-NIKMAT DARI ALLAH

"Jika ada dua atau lebih nikmat yang Allah berikan pada kita, jangan pernah mendzolimi salah satu nikmat itu. Jalani keduanya.!"

_Ahmad Fauz.

Nikamat disini tentu harus diartikan secara global, mulai dari nikmat bakat atau potensi, seperti nikmat bisa menulis, nikmat bisa meneliti, atau bahkan nikmat ahli dalam salah satu bidang olahraga dan nikmat-nikmat lainnya. Sampai pada nikmat yang bersifat materi, seperti memiliki usaha hingga nikmat kemurahan rezeki. Semua adalah nikmat Tuhan yang diberikanNya untuk kita, hingga wajib sekiranya kita bersyukur dengan cara tidak mendzolimi salah satu dari nikmat-nikmat itu.

FIQIH SARANA MENGENDALIKAN EMPAT ELEMEN KEKUATAN MANUSIA



Jika kita mau mencari, ada banyak pemahaman dan definisi tentang diri manusia itu sendiri. Manusia adalah makhluk yang unik. Tentu hal inilah yang membuat pembahasan mengenai diri manusia itu sendiri tak akan pernah habis-habisnya untuk kupas. Manusia disusun oleh berbagai macam komponen, mulai dari potensi atau bakat, kekurangan, kelebihan, kekuatan dan lain sebagainya.

Kekuatan adalah salah satu komponen yang menyusun diri manusia. Semua manusia memiliki kekuatan lebih dari apa yang mereka tahu. Oleh karena itu, banyak manusia yang tak menyadari bahwa mereka tarnyata lebih kuat dari apa yang mereka fikirkan sebelumnya. Tentu fase penyadaran ini terjadi setelah manusia melewati cobaan atau ujiannya. Kekuatan merupakan suatu dampak atau gejala dari hasil kerja antara hati dan akal. Semakin besar damapk yang dihasilkan oleh keduanya, maka akan semakin besar pula kekuatan yang muncul.

BERLIBUR KE TANJUNG LUAR


Pada minggu terakhir liburanku kali ini, langit sudah mulai tersenyum. Ia tak lagi menangis di sepanjang hari seperti beberapa hari yang lalu. Ya, beberapa hari yang lalu langit memang seperti wanita yang baru saja ditinggal mati sang kekasih. Kadang ia terang benderang, namun seketika ia tiba-tiba hujan –sangat labil--. Tak bisa diprediksi sama sekali. Ternyata, tak hanya manusia saja yang merasakan perasaan galau, kini langitpun memiliki penyakit itu.

Pagi itu aku sambut dengan antusias. Bukan tanpa sebab, seperti anak-anak sekolah dasar yang dipaksa antusias melambai-lambai didepan sekolah mereka saat presiden melewati jalan raya didepan sekolahnya. Karena pagi ini aku akan melakukan touring bersama kawan-kawanku. Mereka adalah wajah-wajah lama. Namun rasa rinduku selalu memperbaharui mereka di dalam hatiku, hingga membuatku ingin selalu berada di dekatnya. Mereka adalah nama-nama lama, seperti Takwim, Yedi, Wawan, Lefi, Ika, Linda, Haryanti, Hanny, Elis, dan Tedi. Dan tiga penambahan anggota touring kali ini, ia adalah Tendi, Indra dan Doni. Sudah dua hari ini mereka bertiga berada di Mataram, setelah sebelumnya mereka touring dari kota Malang bersama Tedi. Tendi adalah anggota dari club motor vixion. Motornyapun telah dilengkapi dengan segala aksesoris, seperti lumrahnya motor-motor touring lainnya. Tak ketinggalan dengan motornya Tedi. Kini Tedi sudah bergabung bersama anggota club motor 'Koster', yang berarti Komunitas Suzuki Tunder. Sehingga motornya dulu, yang menurutku sangat culun, kini berubah menjadi menyeramkan, bak seorang ustadz yang insaf menjadi seorang preman. Jika dulu kepalanya selalu ditutupi oleh koiah, kini kepalanya ditutupi oleh rambut pirang, berdiri dan mengerucut. Seperti itulah pengandaian dari perubahan motor Tedi. Dibagian belakang, sudah terpasang setbox, dan dilengkapi bel bemo. Jika dibunyikan dalam keadaan diam, suaranyamasyaallah, akan membuat kuping shok. Karena suaranya mirip seperti bunyi sirine yang dapat didengar hingga radius 2 kilometer.

KENANGAN MENGESANKAN MENUJU SEMBALUN


Enam bulan sudah kenangan ‘touring’ ke tempat yang bernama Sembalun itu berlalu. Tapi entah kenapa, cerita dari perjalanan itu masih kuingat kuat dan detail di dalam pikiranku, terutama tawa-tawa yang berhamburan lepas setelah kami berhasil menaklukkan jalanan maut lembah Rinjani. Sungguah eksotik desain dari arsitektur Sembalun sebagai salah satu mahakarya Tuhan di atas bumi ini. Menawan, Sembalun adalah satu pemukiman yang berada tepat di lembah pegunungan Rinjani. Di segala sisi;  barat, timur, selatan dan utara, sembalun dikelilingi pegunungan-pegunungan kecil, bagai kerang yang kokoh melindungi mutiaranya. Bagiku, ini lebih indah dari tempat yang diceritakan oleh Andera Hirata didalam novelnya yang bertajuk Edensor, yang diceritakan sebagai tempat yang sungguh indah dan eksotik. Karena Sembalun tak kalah indah dengan Edensor, ia bagai mutiara yang ada di dalam kerangnya, sangat terisolasi. Butuh sekian pengeorbanan jika ingin melihat sawah-sawah sembalun yang berwarna-warni karena berbagai macam buah, syuran dan rempah-rempah ditanam disana.

BACA JUGA

Islam: Way Of Life

Oleh: Muh. Hasan Suryawan Saat kita mendengar kata islam, maka yang terpikirkan dalam benak kita adalah salah satu agama yang menjadi ke...