Translate

REKONSTRUKSI PERILAKU BERAGAMA

Oleh: Gus Hasan Suryawan
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam, Kabiro Penerbitan di Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa LKP2M Priode 2013
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Seperti biasa, setelah melaksankan shalat magrib, biasanya saya dan beberapa teman yang bertempat tinggal di basecamp LKP2M melungkan waktu untuk sekedar mencari makanan di angkringan, tempat berjejer beberapa warung sederhana yang berlokasi dipinggiran taman Sangha yang berada di Merjosari, Malang. Tiba-tiba, salah seorang teman saya yang bernama War’i mengeluarkan satu statmen yang membuka diskusi kecil-kecilan kami sembari menunggu pesanan tempe penyet yang sedang diproses oleh ibu pemiliki warung. Apakah mungkin agama universal itu ada?

Agama universal yang dimaksud adalah agama yang mana didalamnya berkumpul orang-orang yang merindukan kehidupan yang madani. Karena relaita yang terjadi ditengah-tengah kehidupan sekarang adalah banyak diantara umat beragama, khususnya mereka yang beragama islam tidak lagi menjalankan agama sebagaimana mestinya. Agama hanya menjadi sebuah warisan yang diturunkan dari orang tua mereka dan bukan beragama atas kehendak sendiri yang didasari atas rasionalitas yang telah dibuktikan. Sehingga muncullah perilaku-perilaku manusia yang sangat jauh dari apa yang telah disayri’atkan oleh agama islam sendiri. Dan inilah yang membuat paradigma agama universal itu muncul.

MENCINTAI ATAUKAH DICINTAI?

       Kemarin saya pernah ditanya seorang teman dengan sebuah pertanyaan yang sebenarnya simple tapi lumayan asyik untuk di kaji lebih mendalam. Pilih mana, apakah dicintai atau mencintai?. Huhu.. kalau sudah bahas tentang tema diatas, akan banyak orang yang ikutan komentar karena memang masing-masing individu memiliki pilihan sendiri dan tentu itu berkaitan dengan pengalaman pribadi mereka.

       Di antara yang komentar, ada salah seorang yang memilih ingin dicintai saja. Karena belajar mencintai orang itu lebih mudah daripada mengusahakan seseorang untuk mencintai kita. Namun tak lama setelah itu, admin memberikan pertanyaan balik kepada si pemberi jawaban, "knpa pilih dicintai? sedangkan sd (kamu) mencintai orng lain? apakah sd (kamu) bisa tenang?". Pertanyaan yang diajukan Admin saya kira sangat tepat. Tapi setelah saya menunggu beberapa saat kemudian, seorang yang memilih "dicintai" tadi memberikan komentar balasan.

BACA JUGA

Islam: Way Of Life

Oleh: Muh. Hasan Suryawan Saat kita mendengar kata islam, maka yang terpikirkan dalam benak kita adalah salah satu agama yang menjadi ke...