Translate

MEMULAI USAHA, DARI MANA?

     Bagi orang awam, memulai usaha merupakan hal yang agaknya sedikit sulit dan sukar untuk dilakukan. Berbagai macam persiapan harus dilakukan, mulai dari masalah-masalah teknis dan taktis sampai pada masalah mental, apalagi jika urusannya adalah soal uang. Modal memang sangat dibutuhkan, kebanyakan orang tidak bisa usaha karena tidak adanya modal. Padahal kemauan dan idealitas serta ide sudah ada di dalam fikiran. Bagaimana mendapatkan modal usaha?. Nah ini masalah klasik bagi para calon mantan usahawan. 
     Berbagai macam alasan kenapa harus membuka usaha. Ada yang menajwab untuk menafkahi keluarga. Ada juga yang beralasan untuk menaikkan status perekonomian, dalam hal ini ingin menjadi kaya. Tentunya orang-orang akan membuka usaha sesuai dengan bidang yang dikuasi. Bisanya dilatarbelakangi oleh bakat dan hobi. Seorang pengusaha cafe pasti dulunya sering nongkrong di cafe. Seorang yang membuka usaha kuliner maka ia pasti dulunya keluar masuk rumah makan. Tapi tidak semua usahawan membuka usahanya karna hobi atau bakatnya. Ada juga yang membuka usaha karna melihat kebutuhan pasar, misalnya usaha kuliner tadi, usaha server pulsa dan hal-hal yang menjadi kebutuhan pokok lainnya.

TUHAN SELALU ADA UNTUK MENJAWAB


        Saya selalu bertaya-tanya tentang apa yang sedang dihadapi keluarga saya saat ini, apakah ini sebuah musibah atau berkah?.  Semenjak bapak saya menyadari penyakit yang ia derita beberapa bulan lalu, sejak itulah tubuhnya mulai melemah dari hari ke hari. Penyakit itu kemudian menyerang sistem syaraf hingga melumpuhkan kedua tangan bapak. Menjalar ke tulang belakang dan perlahan menyebar disekitar leher. Setelah itu, virus ini menyebar turun ke bahwa dan melumpuhkan kedua kakinya. Sistem pencernaan tak luput dari serangan penyakit ini. Saat ini bapak masih lemas dan bertahan dengan bekal kesabaran yang masih tersisa.
         Segala macam obat telah dicoba dan menjadi ikhtiar untuk penyembuhan penyakit ini. Mulai dari langkah mistis (perdukunan), alternatif hingga medis. Memang penyakit ini sudah menjadi jenis yang sedikit ganas sehingga serangan-serangan obat tidak lantas membuatnya mati. Segala daya upaya telah dikerahkan, mulai dari berobat ke RSCM Jakarta sampai ke Rumah Sakit Sanglah Bali. Kini virus itu masih ada di dalam tubuh bapak dan pengobatanpun kini hanya memilih jalan pengobatan herbal. Langkah medis agaknya sedikit sulit mengingat kondisi bapak yang sudah lemah, kecuali jika terjadi gangguan pencernaan dan sebaganinya, keluarga tetap menanganinya dengan medis. Namun untuk penyakit intinya masih diobati melalui ikhtar obat-obatan alami dan herbal.

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM MATA PELAJARAN PAI


 Oleh M. Hasan Suryawan
Mahasiswa Pascasarjana di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Ringkasan
Mencuatnya isu pendidikan Multikultural merupakan salah satu respond dari fenomena krisis moral yang disebebkan oleh perbedaan dan keberagaman etnis, suku, budaya, bahasa bahkan juga agama. Keberadaan pendidikan agama islam (PAI) yang dirasa kurang respond terhadap fenomena diatas menyebabkan munculnya pendidikan khusus yang membincang persoalan ini, yaitu pendidikan multikultural. Padahal jika dilihat dari kontennya, PAI khususnya pendidikan Akidah-Akhlak juga memuat konten tentang pendidikan multikultural. Dalam uraian selanjutnya, penulis akan menjelaskan konsep pendidikan multikultural secara umum dan kemudian dijabarkan pula konsep PAI khususnya pada ranah Akidah-Akhlak yang menjelaskan tentang pendidikan multikultural. Kajian kolaboratif antara PAI dan konsep pendidikan multikultural secara umum ini kemudian akan menghasilkan satu konsep yang integratif dimana peserta didik akan memahami perbedaan dan keberagaman kebudayaan mereka.

KETELADANAN SANG “AYAH” (IN MEMORIAL)

          Andrea Hirata beru-baru ini merilis novel terbarunya yang berjudul Ayah. Bagi saya, istilah Ayah merupakan istilah yang akan mengingatkan kita pada segudang cerita kehidupan, segudang makna hikmah dan segudang pelajaran serta nasehat hidup yang pernah ia ajarkan. Terkadang Ayah memberikan pelajarannya melalui kata-kata, namun yang paling banyak tentu dengan teladan. Saya pribadi memiliki segudang pelajaran dan cerita bersama seorang Ayah, bahkan diri saya hari ini tidak lebih merupakan cerminan beliau (Ayah).
          Ayah atau dalam bahasa sasak Mamik (panggilan bagi seorang Ayah yang sudah melaksanakan ibdah haji) pernah mengatakan kepada saya bahwa hidup ini adalah permainan, tapi jangan mempermainkan permainan. Kalau kamu mempermainkan permainan, maka hidupmu akan main-main. Pernyataan ini saya dengar pada saat saya masih berusia kira-kira 10 tahun. Dan itu bukan nasehat atau pernyataan beliau yang pertama kalinya, bahkan sebelum itu banyak sekali pernyataan-pernyataan serupa yang beliau ucapkan kepada anak-anaknya.

MEMBUMIKAN PENDIDIKAN BERBASIS KEBUDAYAAN (NUSANTARA) DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL



Abstract
Powerful Nation is a nation that has identity and then internalized to all kind of society activities for collective progress. A lot of phenomenon happen as a consequence of globalization at this moment that has influence almost all live edge include threaten the existence of nation culture. Culture acculturation process that very fast and strict caused losing Indonesian nation culture that actually should have been maintained by us as an ideology all at once as the nation identity. And then it is effected in personality, habit, and productivity phase Indonesian people that disposed in negative thing and left out so far if compared with the other countries. So, it will be important to build back education based on culture, start from formal institution like school until non formal institution that is environment of society, it is an urgent step to strengthen back national culture in live modernization.

BACA JUGA

Islam: Way Of Life

Oleh: Muh. Hasan Suryawan Saat kita mendengar kata islam, maka yang terpikirkan dalam benak kita adalah salah satu agama yang menjadi ke...