Translate

SISI RASIONAL DALAM DAKWAH ISLAM


Sejarah telah menjelaskan kepada kita tentang perkembangan preodisasi peradaban manusia; dimulai dari zaman purba hingga zaman modern yang serba digital seperti saat ini. Hal mendasar dari munculnya sebuah perubahan ialah berubahnya pola pikir manusia. Manusia-manusai zaman dulu sangat mempercayai takhayul dan hal-hal yang berbau mistis hingga menggemari mitos-mitos. Sedangkan pada zaman modern saat ini pikiran manusia sudah sangat rasional, bahkan tak jarang yang akhirnya tak mempercayai kehidupan setelah mati (atheisme). Nasib tentang hal-hal yang berbau mistisme, irrasional, suprarasional yang mana hal diatas melekat dan menjadi identitas bagi Agama benar-benar sudah di ujung tanduk.

KESESATAN ANALOGI PASCA PEMBAKARAN BENDERA "TAUHID"


Sekarang muncul silogisme-silogisme logis yang digunakan untuk menyerang antar kelompok. Ini sangat bahaya, apalagi mereka yang menggunakan kaidah logis tidak mengikuti aturan mainnya. Karena dampak terburuknya adalah justru dapat menyerang akidahnya sendiri.
Misalnya munculnya premis-premis seperti ini;
“Pembakaran bendera tidak akan terjadi jika Uus tidak hahdir dalam acara hari santri”
“Kami tidak akan memperingati hari santri jika tidak ditetapkan oleh presiden”
Kesimpulannya: “Pembakaran bendera tidak akan terjadi bila presiden tidak menetapkan hari santri”

PROFESIONAL DALAM SETIAP PERAN


Oleh Muh Hasan Suryawan
Kata profesional seringkali kita dan selalu identik dengan sebuah pekerjaan. Menjadi profesional dalam sebuah profesi menjadikan kita benar-benar diakui kapasitas dalam profesi yang sedang kita emban.

MENCARI ALASAN MENDAKI GUNUNG


Oleh: Muh. Hasan Suryawan
Memang sulit memberikan alasan rasional tentang mengapa seseorang harus mendaki sebuah gunung. Apakah mendaki gunung harus memiliki alasan?. Jawabnnya pun sangat relatif. Ada yang mengatakan bahwa seseorang mendaki gunung karena rindu terhadap suasana alam. Ada lagi alasan lain bahwa mendaki untuk mencari beberapa jepretan selfie. Namun saya beranggapan bahwa alasan seseorang mendaki gunung bukanlah hal-hal sebatas beberapa pernyataan yang melatarbelakanginya. Ada resiko yang banyak ketika berada di alam, termasuk membuang jauh-jauh kenyamanan saat berada di rumah. Resiko lain ialah tentang dampak bagi kesehatan tubuh yang bahkan dapat menyebabkan kematian. Sehingga ada alasan mendalam seseorang ketika mendaki gunung, bukan hanya untuk mencari beberapa selfie dan kemudian untuk di unggah ke media sosial. Orang yang seperti ini pasti dikemudian hari akan kapok dan tidak ingin lagi mendaki.

MENGAPA HARUS LIVERPOOL FC..?

Oleh : Mo Hasan Suryawan


Ketika ada yang bertanya tentang Liverpool FC kepadaku tentu aku tak memiliki segudang jawban untuk menjelaskannya. Yang aku tahu tentang Liverpool FC, adalah sebuah klub sepak bola yang berasal dari Inggris dan bermarkas di kota Liverpool. Aku takkan mencontek dan membuka google untuk mencari tau segudang tentang Liverpool FC beserta prestasi-prestasinya (terlalu banyak untuk dihafal). Karena puncak kejayaan Liverpool FC terjadi pada tahun 1960-1980an. Sedangkan aku lahir pada tahun 1992, sekitar satu dekade lamanya setelah tahun-tahun kejayaan klub ini.

Kebudayaan Merupakan Akar Pendidikan


Oleh Muh Hasan Suryawan
 
Ada yang pernah bertanya, mengapa kementrian pendidikan gandeng dengan kebudayaan?. Kenapa tidak dibuat kementrian kebudayaan sendiri yang mengurus kebudayaan atau tradisi masyarakat. Tugasnya ya mengarahkan masyarakat agar membudayakan tradisi yang baik, mengedukasi masyarakat tentang bagaimana pentingnya tradisi dalam kemajuan sebuah wilayah. Tapi karena masalah kebudayaan bukan hal yang penting maka gandeng sajalah kementriannya dengan pendidikan, tohh yang paling penting kan mengurus pendidikan. Jika pendidikan baik pasti nantinya budaya yang lahir akan baik. Begitu ya....hmmm

Ahmadiyah dan Permasalahan yang Mendasarinya

Oleh Muh. Hasan Suryawan
Penyerangan jemaah aliran Ahmadiyah kembali terulang yang baru-baru ini terjadi di sakra, lombok timur. Penyerangan ini dilakukan oleh umat islam lainnnya yang merasa ajaran ahmadiyah sebagai aliran yang menyimpang dari ajaran islam pada umumnya. Namun jika diruntut lagi, kejadian serupa juga sering terjadi baik penyerangan terhadap jemaah aliran ahmadiyah sendiri atau terhadap aliran di dalam islam lainnya, misalnya saja syi'ah. Bahkan lebih jauh lagi penyerangan terhadap satu jemaah agama terhadap jemaah agama lain juga sudah sangat sering terjadi.

MENYIKAPI PERKEMBANGAN MENTAL ANAK ZAMAN NOW

Oleh: Muh. Hasan Suryawan

Sumber Foto: kaskus.com
Berita itu terdengar sangat mengagetkan, ‘seorang siswa membunuh gurunya’, begitu kira-kira judul berita di banyak media. Terdengar aneh karena kejadian ini hampir tidak pernah terjadi. Mungkin sebelumnya kita pernah mendengar berita tentang orang tua yang protes guru karena anaknya di jewer atau melaporkan sang guru ke polisi dan sebagainya. Namun kali ini agaknya berbeda, ‘siswa membunuh gurunya’.

Saya teringat ketika masih sekolah dulu, kami semua begitu taat dengan orang yang lebih tua termasuk guru kami di sekolah. Jika diberikan hukuman fisik, entah dijewer, dipukul penggaris bahkan di tempeleng, protes kami mungkin hanya sebatas dihati, dan tidak pernah sedikitpun berfikir untuk membalasnya. Senakal-nakal seorang anak, balas dendam mereka paling parah adalah menggembosi ban sepeda motor sang guru.

SEKOLAH TINGGI-TINGGI, MINIM PENGALAMAN



Banyak orang normal (secara mental), memiliki kekuatan finansial yang mempuni, pikiran sehat dan jernih namun tak memiliki kemuan bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Mereka kemudian banyak dikritik kenapa sampai tak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Padahal terkadang yang mengkritik tak sampai pada jenjang yang dimaksud.

BACA JUGA

Islam: Way Of Life

Oleh: Muh. Hasan Suryawan Saat kita mendengar kata islam, maka yang terpikirkan dalam benak kita adalah salah satu agama yang menjadi ke...