Translate

MENYIKAPI PERKEMBANGAN MENTAL ANAK ZAMAN NOW

Oleh: Muh. Hasan Suryawan

Sumber Foto: kaskus.com
Berita itu terdengar sangat mengagetkan, ‘seorang siswa membunuh gurunya’, begitu kira-kira judul berita di banyak media. Terdengar aneh karena kejadian ini hampir tidak pernah terjadi. Mungkin sebelumnya kita pernah mendengar berita tentang orang tua yang protes guru karena anaknya di jewer atau melaporkan sang guru ke polisi dan sebagainya. Namun kali ini agaknya berbeda, ‘siswa membunuh gurunya’.

Saya teringat ketika masih sekolah dulu, kami semua begitu taat dengan orang yang lebih tua termasuk guru kami di sekolah. Jika diberikan hukuman fisik, entah dijewer, dipukul penggaris bahkan di tempeleng, protes kami mungkin hanya sebatas dihati, dan tidak pernah sedikitpun berfikir untuk membalasnya. Senakal-nakal seorang anak, balas dendam mereka paling parah adalah menggembosi ban sepeda motor sang guru.

SEKOLAH TINGGI-TINGGI, MINIM PENGALAMAN



Banyak orang normal (secara mental), memiliki kekuatan finansial yang mempuni, pikiran sehat dan jernih namun tak memiliki kemuan bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Mereka kemudian banyak dikritik kenapa sampai tak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Padahal terkadang yang mengkritik tak sampai pada jenjang yang dimaksud.

BACA JUGA

Islam: Way Of Life

Oleh: Muh. Hasan Suryawan Saat kita mendengar kata islam, maka yang terpikirkan dalam benak kita adalah salah satu agama yang menjadi ke...