Oleh: Muh. Hasan Suryawan
Mhs. Jurusan PAI di UIN Maliki Malang
Kepastian
ada dua macam. Peratama, kepastian yang datang dari seorang manusia. Namun,
kepastian ini belum bisa menjamin sepenuhnya semua harapan itu terwujud.
Misalnya kepastian seorang lelaki terhadap wanita yang ia cintai untuk ia
nikahi suatu hari nanti. Kepastian semacam ini tetap dikatakan kepastian.
Walaupun ada kepastian jenis kedua, yaitu kepastian dari Allah SWT (takdir yang
sudah mutlak). Hanya saja presentasi terkabulnya kepastian jenis pertama tadi
tak semutlak kepastian dari Allah SWT. Namun apapun bentuk kepastian yang kita
harapkan di hari esok itu, tak serta merta kita gantungkan pada takdir Allah
SWT, karena Manusia juga memiliki pengaruh atas takdir-takdir yang telah mereka
tetapkan di hari ini. Bisa saja, karena manjadda wajada-nya seorang manusia,
suatu takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT bisa berubah.
Namun
apapun bentuk kepastian itu, tetap hanya ada satu kepastian yang paling agung,
yaitu kepastian dari Allah SWT. Kepastian semacam ini telah terbukti dan tak
terbantahkan sediktpun. Di dalam Al Qur’an, Allah telah memastika bahwa orang
yang berilmu akan dinaikkan derajatnya sedikit lebih tinggi daripada
orang-orang yang tak memiliki ilmu. Hal itu terbukti dari taraf hidup dan
penghormatan masyarakat kepada orang yang berilmu yang kita rasakan lebih
tinggi daripada orang yang tak memiliki ilmu. Dengan begitu, untuk meraih
kepastian Allah SWT ini, kita hanya cukup menjalankan indikator atau jalan yang
telah di gariskan oleh-Nya. Seperti firman Allah di dalam surat an-Nisa’ ayat
123, yang artinya sebagai berikut;
“(Pahala
dari Allah) itu bukanlah angan-anganmu dan bukan (pula) angan-angan dari ahli
kitab. Barang siapa mengerjakan kejahatan, niscaya akan dibalas sesuai dengan
kejahatan kejahatan itu, dan ia tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain dari Allah.”
Dari ayat diatas kita bisa mengambil
pelajaran yaitu antara lain;
1. Kepastian
Allah SWT terhadap apa yang telah ia tetapkan.
2. Manusia
akan mendapatkan balasan setimpal dari apa yang telah mereka lakukkan.
3. Tak
ada seorangpun yang bisa merubah kepastian dari Allah SWT setelah kepastian itu
diberikan kepada manusia. Karena manusia hanya bisa merubahnya sebelum
kepastian itu terwujud.
Konsep
kepastian ini bisa masuk dalam semua ranah kehidupan, termasuk dalam kepastian
mencari jodoh yang terbaik. Di dalam al-Qur’an sendiri, Allah telah memberikan
batasan dan petunjuk untuk mendapatkan jodoh yang terbaik. Dimana laki-laki
yang baik pasti akan mendapatkan wanita yang baik. Konsep ini menjelaskan bahwa
kepastian seseorang adalah tergantung pada kepantasannya terhadap apa yang ia
inginkan. Sedarhana saja, apakah ia pantas atau tidak mendapatkan pasangan
hidup yang ia dambakan.
Jika
seseorang menginginkan jodoh yang soleh/solehah, baik, pengertian, setia, cantik
hati dan parasnya, taat pada pasangan hidup, bisa memegang amanah keluarga,
bertanggung jawab, penyayang, memiliki pekerjaan, lahir dari keturunan yang
baik dan lain sebagainya, maka untuk memastikan diri kita mendapatkan jodoh
seperti kriteria-kriteria tersebut, ada satu pertanyaan yang harus di jawab
terlebih dahulu; Sudah pantaskan kita mendapatkan orang yang seperti itu?. Kepantasan
ini bisa kita raih bilamana kita sudah menjadi dan menjalani karakter seperti
jodoh yang kita inginkan. Itu jika seandainya jodoh yang kita inginkan
sesempurna seperti syarat-sayart di atas. Kalau misalkan jodoh yang kita
inginkan hanya sebatas baik hati, setia, solehah, maka cukup kita bisa menjadi
orang yang baik hati, setia dan soleh. Tapi akan lebih baik juga jika kita bisa
menjalani perbuatan-perbuatan baik yang lebih dari itu. Karena hal ini akan
semakin memantaskan kita maraih jodoh seperti apa yang kita impikan. Jika sudah
pantas, maka percayalah kepastian itu pasti akan datang dan mewujudkan semua
harapan-harapan tentang jodoh yang kita inginkan.
kei., jodoh terbaik ya .., menunggu sampai tiba giliranku
BalasHapusAMin...
BalasHapushehe... jodoh itu adalah sebuah kepastian, tergantung kita mau jemput bola atau nunggu bola, mau terus2an teledor atau bener2 respect saat dia kadang datang dalam kehidupan kita..