Apakah
sebenarnya tujuan sebuah agama bagi Manusia?. Dalam pandangan islam, turunnya
agama bertujuan menjadi penyeimbang bagi potensi-potensi yang sebelumnya sudah
diturunkan oleh Allah SWT untuk manusia, yaitu potensi indera dan akal. Lanjut
menurut presfektif islam, agama kemudian menjadi satu tatanan aturan yang
universal dan komperhensif yang mengatur setiap tingkah laku dan pribadi
manusia serta bertujuan untuk menghindari timbulnya keburukan yang berpotensi
diciptakan oleh akal manusia. Namun secara umum, lahirnya atau keberadaan
agama-agama sangat erat kaitannya misi moralitas seperti dalam pengalaman
sejarah yang berkaitan dengan lahirnya agama Konghucu. Terkadang sistem
Ketuhanan bukanlah hal yang utama, dimana misalnya baik agama Budha ataupun
Hindu dan juga Konghucu sangat minim membahas tentang persoalan ketuhanan ini.
Sehingga jawaban pertanyaan tentang tujuan lahirnya sebuah agama tergantung pendekatan
mana yang ingin dipakai.
Masih
santer terdengar ditelinga kita tentang banyaknya permasalahan yang muncul di dunia
pendidikan kita dewasa ini. Mulai dari masalah yang paling sedarhana seperti
sistem pembelajaran sampai pada masalah yang lebih pelik yaitu sistem
perpolitikkan yang mengatur Pendidikan. Sebenarnya istilah “politik” itu tidak
selalu menggambarkan hiruk-pikuk dan dinamika yang terjadi di tataran legislatif
—pengambil kebijakan—yang terkadang diartikan negatif. Karena dalam arti luasnya,
politik berarti cara untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa arab, politik diambil
dari kata “falsafah” yang berarti cara, jalan untuk mencapai tujuan
tertentu. Politik pendidikan pun akan membuat segala aktifitas pendidikan
menjadi terarah serta dapat berjalan dengan efektif, mudah dan efesien. Namun
berbeda dengan perpolitikan dalam pendidikan. Hal itu mengindikasikan
terjadinya transaksi kepentingan dalam pengambil kebijakan atas pendidikan.
Miris, seharusnya pendidikan harus bebas, mardeka dan tidak terikat dengan
hal-hal semacam ini.
Salah
satu masalah yang serius saat ini dan biasanya masalah ini atau lebih tepatnya
disebut sebagai penyakit ini seringkali menjangkiti anak-anak muda ialah
penyalahgunaan gadget. Sejak kemunculannya di Indonesia beberapa tahun yang
lalu, jenis gadget awal masih berupa handphone atau telepon genggam.
Kontras hal itu membuat telepon kabel atau telpon rumah yang menjadi dominasi
sejak puluhan tahun lamanya lambat laun tergeser dan digantikan oleh primadona
baru yang bernama handphone. Fungsi handphone saat itu ialah
hanya bisa sebatas mengirim pesan text dan melakukan panggilan telepon.
Perkembangan teknologi kemudian kian menjadi, sejak sebelumnya internet sudah
menjadi akses masyarakat dan itu dapat membawa kemudahan dalam segala hal.
Internet pun masuk ke dalam aplikasi handphone dan merubah wajah jenis gadget
baru ini. Dulunya internet hanya bisa diakses di tempat-tempat tertentu seperti
warung internet (warnet) saat itu internet sudah bisa diakses melalui handphone.
Sontak hal itu membuat primadona jenis gadget baru.