Sebuah
tema diskusi yang tak henti-hentinya diperbincangkan manakala melihat sikap
kegamaan seseorang. Disatu sisi, ada orang yang sangat taat dalam beribadah.
Pertanyaannya, apakah ibadahnya sudah mampu membuat dia lebih baik secara
psikis dan mental?. Alhasil, kenyataan di masyarakat kita justru banyak yang
menjadikan balasan ibadah adalah pahala, sedangkan pahala bisa dilihat kelak di
akhirat. Secara tidak langsung disini muncul dikotomi antara kehidupan di dunia
dan di akhirat.
Kita
mungkin sepakat, bahwa menjalani sesuatu tidaklah segampang memahaminya. Banyak
orang yang memahami fiqih, memahami hukum-hukum islam namun dalam
pelaksanaannya seringkali tidak 100% seperti apa yang tertulis dalam ajaran.
Orang memahami korupsi itu perbuatan jahat, merugikan banyak pihak, toh yang
memahami itu tetep korupsi. Ini membuktikan bahwa menjalani sesuatu tidaklah
segampang memahaminya.