Translate

FIQIH SARANA MENGENDALIKAN EMPAT ELEMEN KEKUATAN MANUSIA



Jika kita mau mencari, ada banyak pemahaman dan definisi tentang diri manusia itu sendiri. Manusia adalah makhluk yang unik. Tentu hal inilah yang membuat pembahasan mengenai diri manusia itu sendiri tak akan pernah habis-habisnya untuk kupas. Manusia disusun oleh berbagai macam komponen, mulai dari potensi atau bakat, kekurangan, kelebihan, kekuatan dan lain sebagainya.

Kekuatan adalah salah satu komponen yang menyusun diri manusia. Semua manusia memiliki kekuatan lebih dari apa yang mereka tahu. Oleh karena itu, banyak manusia yang tak menyadari bahwa mereka tarnyata lebih kuat dari apa yang mereka fikirkan sebelumnya. Tentu fase penyadaran ini terjadi setelah manusia melewati cobaan atau ujiannya. Kekuatan merupakan suatu dampak atau gejala dari hasil kerja antara hati dan akal. Semakin besar damapk yang dihasilkan oleh keduanya, maka akan semakin besar pula kekuatan yang muncul.


Tak ada yang paling tahu tentang sesuatu kecuali yang menciptakannya. Manusia adalah salah satu ciptaan Allah SWT. Tentu Allah-lah yang pailng faham dengan karakteristik, hakekat dan kebutuhan manusia itu sendiri. Untuk itu Allah menurunkan potensi agama kepada manusia denga tujuan agar dapat mengendalikan dan mengatur tata cara kehidupan yang beradap di tengah-tengah pergaulan manusia. Melalui Al-Qur’an dan As sunnah, manusia telah diberikan lima point penting untuk menjalani kehidupan. Pertama, manusia diperintahkan untuk bertauhid, baik dalam ruang lingkup uluhiyah ataupun rububiyah. Kedua, manusia diperintahkan untuk beribadah. Ketiga, manusia tawarkan janji dan ancaman. Keempat, manusia ditununjukkan ke jalan kebahagiaan. Dan yang terakhir, kelima, manusia diberiakan cerita-cerita terdahulu agar bisa mengambil pelajaran di dalamnya. Inilah lima intisari yang dibahas dalam Al Qur’an, termasuk juga As sunnah. Dari beberapa potensi agama ini, kemudian lahir beberapa ilmu. Termasuk salah satunya adalah ilmu Fiqih.

Fiqih dalam epistemologi berarti faham. Sedangkan menurut terminologi, fiqih adalah pengetahuan yang mempelajari tentang hukum syara’ dan berkaitan dengan perbuatan manusia. Menurut Kitab Sabilal Muhtadin Jilid I, bahwa syara’ itu terdiri dari empat macam, yaitu Ibadah, Muamalah (perdata), Munakahat (perkawinan), dan Jinayat (pidana). Pembagian ini disesuaikan dengan kekuatan yang ada di dalam diri setiap manusia. Adapun kekuatan-kekuatan itu; Pertama, Quwatun Natiqah, yaitu kekuatan tanggap dan akal. Kedua, Quwatun Syahwiyah Bathiniyah, yaitu kekuatan perut untuk makan dan minum. Ketiga, Quwatun Syahwiyah Fajriyah, yaitu kekuatan keinginan untuk bersegma. Dan keempat, Quwotun Gadhabiyah, yaitu kekuatan marah. Keempat kekuatan ini sesuai dengan komponen syara’ tadi. Dimana Ibadah diprintahkan untuk mengendalikan Quwatun Natiqah, Muamalah untuk mengndalikan Quwatun Syahwiyah Bathiniyah, Munakahat untuk mengendalikan Quwatun Syahwiyah Fajriyah, dan Jinayat untuk mengendalikan Quwotun Gadhabiyah. Maka sudah patut sekiranya kita menyadari pemahaman akan Allah SWT. dalam menurunkan potensi agama yang mana selalu sesuai dengan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh manusia. Jika kita benar-benar menjalani perintah dalam syara’, maka sudah jelas, kebaikan diri sendiri akan kita dapatkan.

Itulah rahasia ilmu Fiqih yang jarang diketahui oleh kita kebanykan. Fiqih selam ini dipandang hanyalah sebuah pengetahuan yang monoton. Hanya dianggap sebagai pengetahuan untuk beribahah, menetapkan hukum dan penyelesaian suatu perkara. Namun dibalik itu semua, ilmu fiqih secara tidak langsung mengatur tatanan kehidupan yang fundamental, beradab dan damai. Melalui ilmu fiqih, manusia dituntut untuk bisa mengendalikan keempat kekutan yang ada di dalam dirinya melalui Ibadah, Muamalah, Munakahat, dan Jinayat. Jika keemapt elemen ini sudah berhasil dikuasai maka manusia akan menuju ke dalam kehidupan yang beradab, sesuai cita-cita agama dan harapan manusia.


By: Hasan Suryawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BACA JUGA

Islam: Way Of Life

Oleh: Muh. Hasan Suryawan Saat kita mendengar kata islam, maka yang terpikirkan dalam benak kita adalah salah satu agama yang menjadi ke...