Translate

MENCARI BENTUK KEJAYAAN ISLAM


Umat islam saat ini sedang bersemangat melakukan “Jihad” untuk mewujudkan kebangkitan kejayaan islam. Berjihad umumnya ialah bermakna “mengusahakan”. Termasuk mengusahakan pembelaan terhadap umat islam yang sedang terhina, kemudian dikaitkan dengan kebangkitan kejayaan umat islam. Padahal kejayaan islam bukan lahir hanya melalui sebuah pembelaan, melainkan usaha-usaha yang lebih besar misalnya pembangunan peradaban islam secara kafah. Pembangunan peradaban islam telah dimulai ditempat-tempat seperti Universitas-Universitas dengan basis islam misalnya STAIN, IAIN dan UIN. Tak hanya itu, muncul kemudian konsep Islamic Center di beberapa daerah yang bertujuan untuk mendukung terciptanya kejayaan peradaban islam. Salah satunya ialah keberadaan Islamic Center di Nusa Tenggara Barat.

Hari ini pembangunan Islamic Center NTB yang terletak di pusat kota Mataram hampir selesai. Hal itu terlihat dari sudah dibukanya tempat tersebut untuk umum dengan segala kegiatannya, entah untuk shalat, bahkan hanya untuk melepaskan penat (wisata) dengan menikmati kemeganan arsitektur bangunannya. Di sisi timur, terdapat menara megah dengan ketinggian 99 meter yang diberi nama menara asmahul husna menambah kemegahan bangunan Islamic Center NTB. Saya bertanya sekaligus meyakinkan diri saya, inikah pusat peradaban umat islam kelak?.

Pembangunan Islamic Center ini bukan hanya bertujuan untuk dakwah islamiyah karena kota mataram bahkan provinsi NTB pada umumnya berpenduduk mayoritas muslim, bahkan dikenal dengan sebutan pulau seribu masjid. Islamic Center ini jelas memiliki misi-misi lain selain (hanya) untuk dakwah, misalnya melakukan pemberdayaan umat, mengembangkan keilmuan islam, gerakan dibidang sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kebudayaan, bahkan masih banyak dari yang disebutkan. Hal itu sesuai dengan penjelasan Zainul Majdi bahwa Al Qur’an (islam) itu ialah pedoman hidup. Dalam hal ini penulis memahami bahwa menjadi islam bukan hanya ditempat-tempat ibadah, melainkan juga di lingkungan keluarga dan masyarakat dalam konteks sosial.

Kehadiran tempat yang digunakan sebagai pusat kejayaan islam seperti bukan hanya ada di NTB, bahkan di daerah-daerah lain juga telah ada, misalnya Islamic Center Jakarta Selatan, Islamic Center Pontianak dan lainnya. Pembangunannya pun menelan dana yang cukup besar, bahkan sampai angka Triliaun. Tentu seperti harapan penulis diatas bahwa fungsi Islamic Center ialah mengakomodir kebutuhan umat dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam bidang ekonomi, sosial budaya. Namun ada satu pertanyaan bahwa kejayaan islam seperti apa yang dibutuhkan dan diharapkan muncul dari Islamic Center yang dinobatkan sebagai pusat peradaban islam ini?.

Protype (bentuk) kejayaan islam yang hendak dicapai atau dituju tentu harus jelas. Bukan hanya di angan-angan dan ide semata. Untuk menghindari ketidakjelasan arah tentu dibutuhkan pengetahuan tentang sejarah islam. Melalui sejarah, umat akan mengetahui posisi islam pada masa kejayaannya beberapa abad lalu. Dimulai dari Nabi Muhammad, sampai puncaknya pada masa Bani Ummayah dan Abasiyah. Dimana ilmu pengetahuan mulai dari astronomi, kesehatan, matematika, kimia, fisika dan masih banyak lagi mengalami progress yang sangat maju. Bahkan Ibnu Rusdy dalam sejarahnya berhasil membawa pencerahan ke Benua Eropa yang sebelumnya berada dalam masa kegelapannya (the dark age). Silahkan baca sejarah tentang peradaban umat islam masa lampau yang sangat menggetarkan hati, agar hari ini kita mengetahui kejayaan seperti apa yang hendak ingin kita tuju. Anggaplah kita menyepakati prototype kejayaan seperti ini, maka hal itu akan memberikan kejelasan terhadap kegiatan umat hari ini. Bukan terjebak dalam nuansa ide yang remang-remang tanpa fakta dan bukti. Teriakan kebangkitan umat islam hari ini yang santer terdengar justru terlihat abstarak karena tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas, bahkan teriakan-teriakan itu (termasuk akutnya truth claim) bisa memecah belah persatuan umat islam.

Prototype kejayaan islam pada masa lampau tentu harus ditafsirkan sesuai dengan kondisi sosial geografis hari ini. Hari ini kemajuan pada segala aspek kehidupan dipengaruhi oleh kemajuan teknologi informasi. Penguasaan teknologi informasi inilah kemudian harus menjadi perioritas. Bukan karena mencintai dunia, namun tanpa penguasaan teknologi informasi mustahil mengembalikan kejayaan islam. Bukankah islam memiliki konsep integrasi ilmu pengetahuan, sehingga tidak dibedakan lagi ilmu umum dan ilmu agama. karna sejatinya setiap apa yang ada di atas muka bumi ini ialah terjadi karena kuasa Tuhan.

Untuk itulah, mengusahakan kejayaan islam harus melalui cara-cara yang sistematis dan terencana. Selain itu, kita harus memaham aliran-aliran dalam islam yang begitu banyak dan beragam. Tentu penulis meyakini, islam moderat ialah tipe islam yang cocok untuk diterapkan di Indoensia. Pengalaman timur tengah, dengan segala konflik dan perangan membuat umat islam di Indoensia menjadi harapan baru dalam membangun peradaban umat islam di dunia. Hal itu akan terwujud melalui serangkaian usaha hari ini seperti pembangunan Islamic Center dan universitas-universitas dengan basis islam lainnya, sehingga kejayaan islam kelak dapat terwujud dan dirasakan oleh anak cucu kita. Wallahualam.


Oleh: Muh. Hasan Suryawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BACA JUGA

Islam: Way Of Life

Oleh: Muh. Hasan Suryawan Saat kita mendengar kata islam, maka yang terpikirkan dalam benak kita adalah salah satu agama yang menjadi ke...